PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA MODERN



Kebudayaan Islam pada masa pembaharuan berkembang ke arah yang lebih maju. Hal ini adapat dipelajari di berbagai Negara Islam atau Negara yang berpenduduk mayoritas umat Islam, seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran, Kuwait, Pakistan, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.
   1.      Arsitektur
            Arsitektur ada yang berdungsi melayani keagamaan seperti mesjid, makam, madrasah, dan ada pula yang berfungsi melayani kepentingan sekuler, seperti Istana, Benteng, pasar, caravan serai, jalan-jalan raya, rel-rel kereta api, dll.
            Setelah ditemukan ladang minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tidak lagi sebagai Negara miskin tetapi termasuk Negara kaya. Saudi Arabia banyak membangun jalan raya antarkota, jalan kereta api antara Kota Riyad dengan Kota Pelabuhan Ad-Dammam di pantai Teluk Persia. Kuga membangun Maskapai Penerbangan Internasional (Saudi Arabia Air Lines) di Jeddah, Zahran, dan Riyad. Di bidang perhotelan telah dibangun hotel-hotel m
ewah bertaraf Internasional, antara lain terdapat di sekitar Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawai Madinah.
            Masjidil Haram artinya mesjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini berbentuk persegi empat terletak di tengah-tengah kota  Mekah, serta merupakan masjid tertua di dunia. Ditengah-tengah mesjid itu terdapat terdapat Ka’bah, yang disebut Baitullah (Rumah Allah) dan Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan), yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagi kkiblat umat Islam di seluruh dunia dalam mengerjakan Shalat. Selain itu, terdapat pula Hajar Aswad (Batu Hitam yang terletak di dinding Ka’bah), makam Ibrahim, Hijr Ismail, dan Sumur Zamzam yang letaknya tidak jauh dari Ka’bah.
            Pada masa Rasulullah masih hidup, keadaan Masjidil Haram tidak begitu luas dan bersifat sederhana. Sekarang ini , keadaan Masjidil Haram sangat luas dan merupakan bangunan yang begitu Indah dan Megah. Masjidil Haram saat ini berlantai empat yang untuk naik dari lantai dasar ke lantai atas sudah disediakan escalator.
            Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah juga sangat luas. Pada masa Rasulullah luas Masjid Nabawi ±2.500 m2, kini luasnya menjadi ±165.000 m2 (luas seluruh kota Madinah pada masa Rasulullah SAW). Hal ini mengakibatkan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar r.a., dan Umar Bin Khaththab r.a. yang dulu berada di luar mesjid sekarang berada di dalam mesjid. Begitupun dengan tempat pemakaman umum (maqbarah) baqi yang duluh berada di pinggir kota, sekarang berada di samping atau di pinggir halaman masjid.
            Masjid Nabawi bertambah indah dan megah dengan adanua sepuluh menara yang menjulang tinggi, 95 buah pintu mesjid yang lebar dan indah, Juga kubah masjid yang dapat terbuka dan tertutup. Atap mesjid Nabawi bagian belakang yaitu diatas pintu Al-Majidi dari sebelah barat memanjang ke timur, telah dibangun tingkat dua yang dimanfaatkan untuk perkantoran, perpustakaan, gudang, perlatan dan selebihnya digunakan sebagai tempat Shalat, apabila jamaah di lantai bawah terlalu padat. Seluruh ruangan di dari lantai dasar Masjid Nabawi sekarang ini memakai pendingin (AC).
            Di Negara Turki sekarang ini memiliki tidak kurang dari 62.000 masjid dan pembangunan masjid mencapai 1.500 buah per tahun. Selain itu, telah dibangun lebih dari 2.000 unit sekolah Al-Qur’an.
            Di Iran ketika dinasti Qatar berkuasa telah dibangun kota Teheran sebagai ibu kota Iran. Perkembangan kota ini sangat pesat, terutama pada masa kekuasaan Dinasti Pahlevi. Sekarang ini Taheran merupakan salah satu kota terbesar di Asia. Bangunan Arsitektur Dinasti Qatar antara lain :
·        Istana Niavarand, tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluarganya.
·        Pekuburan Behesyti Zahra’ (bahasa Persia yang berarti Taman Zahra, putrid Rasulullah SAW). Pekuburan ini tempat dimakamkannya puluhan ribu Syuhada (pahlawan) Revolusi Islam. Di pekuburan ini juga dimakamkan pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Khomaeni (wafat 1989 M).
                        Pada masa pembaharuan di Irak, selain terdapat Arsitektur yang berfungsi melayani keagamaan, seperti masjid, madrasah, dan makam, kuha terdapat arsitektur yang berfungsi melayani kepentingan sekuler misalnya bangunan-bangunan industri, jalan kereta api yang menghubungkan Basrah dan Bagdad, Jalan-jalan yang beraspal antarkota, dua bandara internasional di Basrah dan Bagdad, serta dua pelabuhan internasional di Basra dan Um Al-Qasar.

2.      Sastra
            Pada masa pembaharuan telah bermunculan para sastrawan yang karya-karya sastranya bersifat islami di berbagai Negara, misalnya :
·        Muhammad Iqbal (1877-1938) beliau mengungkapkan filsafatnya dalam bentuk puisi dengan menggunakan bahasa Urdu dan Persi. Dari karya puisinya, yang penting adalah Asrari Khudi, disamping karya filsafatnya yang berjudul “The Reconstruction of Religious Thoughs in Islam”. Beliau juga telah menulis beberapa prosa dalam Bahasa Inggris dan Arab.
·        Mustafa Lutfi Al-Manfaluti (1876-1926) seorang sastrawan dan ulama Al-Azhar (Mesir) termasuk pengarang cerita pendek bergaya semi klasik dan semi moderen.
·        Dr. Muhammad Husain Haekal (1888-1956) pengarang mesir terkenal, yang telah menulis Hayatu Muhammd adalah juga seorang sastrawan dan dianggap perintis karya sastra modern setelah novelnya yang berjudul Zainab terbit tahun 1914. Beliau juga banyak menulis kritik sastra dan cerita pendek.
·        Jamil Siqdi Az-Zahawi (1863-1936) di Irak terkenal sebagai perintis sajak moderen dan penyair tua yang bernada keras dan terkenal sebagai pembela hak-hak wanita bersama-sama dengan Ma’rum Ar-Rasafi (1877-1945)
·        Abdus Salam Al-Ujali (lahir 1918) adalah seorang sastrawan di Suriah yang juga seorang dokter medis, aktif dalam penulisan novel dan cerita pendek.
·        Binti Syati’ (Aisyah Abdurrahman) meraih gelar doctor dalam sastra klasik, terkenal sebagai sastrawan dan wartawan maupun editor harian Al-Ahram Mesir. Selain itu, beliau banyak menekuni Al-Qur’an, lalu menulis tafsir Al-Qur’an dari segi sastra.

32.      Kaligrafi
            Kata kaligrafi berasal dari Bahasa Yunani : Kaligrafia dan Kaligraphos. Kallos berarti indah dan grapho berarti tulisan. Jadi kaligrafi berarti tulisan (aksara) indah yang mempunyai nilai estetis.
            Kaligrafi (khatt) merupakan satu-satunya seni Islam yang murni dihasilkan oleh orang Islam. Kaligrafi terdiri dari bermacam-macam gaya antara lain enam macam gaya yang disebut Al-Aqlam As-Sittah (The Six Handsl Style).
            Seni kaligrafi berkembang sangat cepat ke seluruh pelosok dunia. Khususnya ke Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam. Seni kaligrafi dipakai sebagai hiasan mesjid, penyekat ruang, hiasan dinding rumah, kotak penyimpanan perhiasan, alat-alat rumah tangga, dll. Media yang digunakan pun juga beragam yakni dari kertas, kain, kulit, kaca, emas, perak, tembaga, kayu, dan keramik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar