KAKAK MISTERIUS SAYANG




Siang ini, udaranya mulai panas. Segera aku masuk dalam kelas untuk mendinginkan badan, secara di kelasku kan punya Air Conditioner gitu ! Haha. Kebetulan sekali, teman-teman di kelas sedang menonton film buatan kakak kelas sebelah, AKSEL 2. Akupun tertarik melihatnya, dan mempertahankan posisiku.
Diantara semua pemain, ada satu orang yang terasa asing
dimataku. Kucoba tanyakan pada seseorang kakak kelas yang juga sedang menonton bersama kami. “Kak? Itu siapa? Kayak baru liat?” Tannyaku dengan nada penasaran. “Dia itu memang anaknya suka banget di kelas, jadi kamu jarang ngeliatnya atau bahkan tidak pernah melihatnya”balasnya. “Misterius” sambungku dalam hati.
Pulang sekolah, aku masih terus memikirkan kakak kelas misterius itu. Aku suka gayanya, aku suka semuanya mulai mata, hidung, pokoknya semuanya. Inikah yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama ? Ahahahaa :D Mati nih gue, kena cintrong lagi.
Keesokan harinya, back to school. Huh, seperti hari-hari biasanya. Kami harus menerima setumpuk materi dan segudang tugas yang datang silih berganti. Haha LEBAY. Saat jam istirahat, aku keluar kelas. Tiba-tiba aku menemukan sosok kakak kelas misterius itu. Ahaha, dia sedang memainkan gitarnya. Ahh keren banget broo, jari-jari tangannya yang sangat lembut memetik gitar dengan alunan nada yang dihasilkannya. Sangat menghayati kelihatan. Aku sampai-sampai gemetaran melihatnnya. AKU SUKA GAYA KAKAK MISTERIUS.
Beberapa minggu belakangan ini, entah mengapa aku selalu memikirkannya. Jarang dalam waktu semenit aku tidak memikirkannya. Aku sudah mengetahui namanya dari salah seorang temanku. Namanya kak “ALVIN RASMAN RASIDI biasa dipanggil “ALVIN atau Al”, nama yang keren. Tapi sayang, kata teman-teman sekelasnya yang akrab denganku dia itu orangnya cuek bebek, tertutup, tapi humoris.
Suatu malam saat aku tengah mengerjakan tumpukan tugas, wajah bersama gitarnya kembali merasuki benakku. Kutatapi handphoneku, sangat sepi. Segera kusms teman sekelas kak Al untuk meminta no.handphone teman-teman sekelasnya. Padahal tujuannku bukan mereka sekelas, tapi lebih mengkhusus ke kak Al. Haha:D Dasar Licik ! Tak lama kemudian handphoneku bergetar seperti mangga yang sedang berjatuhan dari atas pohon, tidak henti-hentinya. Kutemukan nomor kak Al. Ah, senangggnya. Saking senangnya, sekujur tubuhku dingin.
Segera ku sms “Kak, Kalau bu Guru kasi remedy Matematika, soalnya kayak gimana yah ?” Kirimku dengan tangan gemetaran. Sebenarnya nggak penting banget buat nanyain remedy, karena aku yakin nilaiku pasti tuntas. Secara perjuangan bro ! Haha. Tapi biarin aja bahas remedy yah biar kesannya licik dikit. Hahah
Setelah bosan menunggu, balasannyapun masuk “Siapa?” balasnya singkat. Astagee, ini orang beneran cuek. Udah lama balasnya, singkat banget pula. “Adek kelasnya kakak, eh? Gimana model soalnya?” Balasku cepat. Lalu kulanjutkan kembali mengerjakan tugasku. Tapi smsnya belum masuk-masuk juga. Udah hampir sejam aku ngirim sms yang tadi. Ah Beneran cuek bebek banget ! Hampir 2 jam baru dia bales. “Pelajarin aja yang udah dikasi bu guru. Emang remedy yah ?” Balasnya “Hasilnya sih belum keluar, tapi mudah-mudahan nggak. Makasih infonya kak !” Balasku secepat kilat. Tapi itu smsnya yang terakhir malam itu. Singkat, padat, jelas, dan menjengkelkan !
Hari-hari pun kembali dimulai dengan rutinitas baruku, belajar main gitar. Aku diajarin sama kak Tami, teman sekelasnya kak Al. Tapi aku juga tidak pintar-pintar. Aku tidak tau cara memetiknya, jiwaku tidak dapat menyatu dengan music. Memang, kuakui itu. Aku tidak terlalu dapat menyatu dengan music. Tapi, kalau urusan lukis atau gambar gue yang paling nyatu ! Heheh.
Sudah, suatu hari. Saat itu jam pulang sekolah. Kulihat semua kakak kelasku sedang berkumpul, mereka ingin ke rumah kak muslih, teman sekelas mereka. Kak muslih sedang mengadakan acara syukuran. Papanya sebentar lagi akan naik haji. Aku sekelas juga diajak ke rumah kak muslih. Tapi, malu menyerang kami. Padahal sumpah saat itu aku pengen banget pergi. Secara cacing-cacing di perutku sedang demo dan kebetulan juga kak Al mau ke rumahnya kak muslih.
Sewaktu kak Al singgah di depan kami, temanku bertanya “Kak Al, sama siapa? NIh Rin mau ikut !” “Ahh ! apa-apaan kalian ini, bilang aja kalau kamu yang mau ikut ! nggak usah jual namaku !” Balasku dengan nada sinis. Tapi, mungkin kak Al tidak nyaman dengan kami, dia pun menggas motornya dan menjauh dari kami. Ah sumpah, gue malu banget hari itu !
Pulang sekolah hari itu langsung aku update status di sebuah jejaring social, facebook. “Ih ? Jangan keGR-an bro ! Asal Anda tau saja yah ! Saya tidak suka sama anda ! Ngerti !” Tulisku dengan kalimat yang menurutku sangat tidak sopan.
Esoknya hari minggu, handphoneku bergetar. Ah? Siapa sih pagi-pagi begini udah smsin gue, masih ngantuk tau. Kataku sambil marah-marah. Segera kubuka sms itu “Kamu marah yah sama aku?” Haa??? Kak AL sms aku duluan ?? Hahaha:D:D:D Asik sekali ini.  “Ha? Mau marah kenapa ?” balasku cepat. “Kenapa baru balas?” balasnya. Ahahaa, kok dia perhatian gitu sih ? ORANG CUEK JADI ORANG RAMAH. Hebat nih gue. “Ah? Tadi handphoneku lowbatt kak” balasku. “Oh,Kamu marah yah sama aku ?” balasnya. Haa? Apa mungkin dia udah liat statusku yang kemarin malam? Mati nih gue, bisa-bisa dia ngira aku cewek yang nggak punya etika. Nulis-nulis kayak gitu. “Ahh? Nggak kak ! Emang kenapa aku musti marah ke kakak ?” Tanyaku penasaran. “Yah, siapa tau kamu marah gara-gara gossip itu !” 

2 komentar: